Berita STIPAS Keuskupan Agung Kupang

Dua Mahasiswa STIPAS Keuskupan Agung Kupang Asal Indonesia, KKN Di Timor Leste

Picture of Uky Revano
Uky Revano

Admin STIPAS Keuskupan Agung Kupang

 Dua Mahasiswa STIPAS  Keuskupan Agung Kupang (KAK) Nusa Tenggara Timur, Indonesia, KKN di Negara Timor Leste, kedua mahasiswa tersebut adalah Andreas Sanmone dan Klemenes Romento Kuil.

Dalam mewujudkan Visi pada Tahun 2024 menjadi Lembaga Pendidikan Tinggi Katolik yang unggul, berkompeten, berdaya saing dan mandiri secara global di bidang pendidikan agama Katolik, Sekolah Tinggi Pastoral Keuskupan Agung Kupang mengirim dua mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) hingga ke Luar Negeri sejak 21 Februari 2024 hingga 14 April 2024, dan masing-masing ditempatkan di dua Paroki yang berbeda yakni di Paroquia Nossa Senhora De Rosario De Oe-Cusse dan Paroki Paroquia Miguel Arcanjo De Padiae Timor Leste.

Setelah melewati kurang lebih dua bulan di Negara yang sebelumnya sempat bergabung bersama NKRI itu, kini kedua mahasiswa tersebut kembali ke Negara Asalnya untuk melanjutkan sisa perkuliahan yang ditandai dengan penjemputan sekaligus penarikan Mahasiswa KKN, 19/04/2024.

Upacara Penarikan Mahasiswa KKN itu dipenuhi haru dan kebanggaan yang tergambar dalam wajah kedua mahasiswa tersebut pasalnya berkesempatan belajar di negara yang berbatasan langsung dengan Provinsi Nusa Tenggara Timur Indonesia itu.

 

Hal tersebut diucapkan oleh Andreas Sanmone dalam momentum acara perpisahan bersama Pastor Paroki dan Umat Paroki ditempat mereka melaksanakan kegiatan KKN.

“Kami bersyukur bisa belajar dan berproses di tempat ini selama 2 bulan. Sebuah kebanggaan bagi saya karena bisa hadir di Paroquia Nossa Senhora De Rosario De Oe-cusse dan Paroki Paroquia Miguel Arcanjo De Padiae Timor Leste, tentu itu pengalaman pertama yang bagi saya.” Ungkap Andreas.

Andreas menambahkan dirinya datang dengan hampa dan bermodalkan kepercayaan diri.

“Kami beranjak dari Indonesia dengan kepolosan dan dengan beban yang luar biasa karena dapat penempatan diluar negeri, tentu ini menjadi tanggu jawab besar karena antar negara. Tetapi kami berkomitmen untuk menyelesaikan semua dengan baik, terasa tidak ada arti waktu dua bulan berlalu begitu cepat dan pada akhirnya kita harus berpisah. Tapi bukan untuk berakhirnya pertemuan kita. Kami tetap membutuhkan dukungan dan arahan dari Romo dan umat sekalian.” ungkapnya sembari berharap.

Sementara itu Aloysius E. Monteiro Wakil Ketua III STIPAS Keuskupan Agung Kupang pengiriman mahasiswa ke luar negeri ini, dalam momentum persiapan Akreditasi Lembaga.

“Lembaga kami menyelenggarakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini, dengan lembaga luar Negeri secara khusus di Timor Leste, hal ini disebabkan demi menjawab tuntutan kerja sama internasional dalam mendapatkan kredit poin untuk persiapan akreditasi Institusi kami.” Tegasnya.

Kebanggaan juga dirasakan pula oleh RD. Aloysius Monteiro, hal ini dilihat dari ungkapan isi hati dan rasa terima kasih kepada Pastor dan umat setempat.

“Semoga kerjasama kita ini tidak hanya mahasiswa Kuliah Kerja Nyata tetapi juga Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) internasional. Terima kasih kepada kedua paroki dan dan seluruh umat.” ungkap Romo

Dirinya juga menambahkan bahwa di Tahun 2024 dalam penerimaan mahasiswa baru STIPAS Keuskupan Agung Kupang membuka program beasiswa bagi mahasiswa luar negeri yang mau belajar tentang Guru Agama dan Katekis.

Pastor Rekan Paroquia Nossa Senhora de Rosario De Oe-cusse Pe. Florindo De Jesus mengatakan berbeda negara bukan jadi batasan bagi manusia, sehingga keberadaan kedua mahasiswa tersebut telah banyak membantu kegiatan di Paroki, hal tersebut disampaikan dalam malam Perpisahan bersama mahasiswa KKN untusan STIPAS tersebut.

“Negara punya batas tetapi manusia tidak punya batas, kami bersyukur karena Oe-cusse ada beberapa Paroquia tetapi memilih Paroquia Nossa Senhora de Rosario De Oe-cusse dan Paroquia Miguel Arcanjo De Padiae. Tentu ini menjadi pertama bagi kami tetapi kami cukup terbantu dengan kehadiran kedua mahasiswa yang bisa membantu kami dalam banyak hal, baik sebagai guru di sekolah maupun sebagai katekis di paroki. Katanya.

Pe. Florindo menambahkan dimana ada pertemuan pasti ada perpisahan.

“Dengan berat hati kami menyerahkan kembali kepada kampus tetapi dengan harapan kalau boleh tahun depan boleh diberi mahasiswa satu Paroquia 2 mahasiswa.” Lanjutannya sembari menawarkan.

Menutup sambutannya Pe. Florindo berpesan jika dengan pengalaman yang di belajar di tempat ini sebagai bekal dalam mewujudkan segala cita-cita yang impikan. Ini rumah kamu berdua jika ingat umat dan kami silakan datang ke sini, kami dengan tangan terbuka menerima kamu dan keluarga besar STIPAS Keuskupan Agung Kupang.

Scroll to Top