Admin STIPAS Keuskupan Agung Kupang
stipaskakupang.ac.id – STIPAS Keuskupan Agung Kupang mengadakan seminar internasional. Seminar internasional tersebut membahas Inklisivitas dan Aksesibilitas dalam Masyarakat Majemuk ” Yang menghadirkan narasumber Clint Shoemake Deputi Bidang Politik dan Ekonomi Konsulat Jenderal Amerika Serikat, Prof. Dr.Drs.Fransiskus Bustan,M.Lib Guru Besar Bahasa dan Budaya Undana Kupang dan Dr. Florens Maxi Un Bria, S. Ag.,M.Sos Ketua STIPAS Keuskupan Agung Kupang.
Seminar internasional dimoderatori Bonefantura Jemy Bria, S.Pd., M.Pd sekretaris LP2M STIPAS Keuskupan Agung Kupang. Seminar internasional diadakan di Aula St. Petrus STIPAS Keuskupan Agung Kupang 25 Januari 2024 yang dihadiri seluruh mahasiswa dan Dosen STIPAS Keuskupan Agung Kupang.
Menurut Clint Shoemake semangat inklusifitas dalam rangka mewujudkan pemenuhan hak penyandang disabilitas di Indonesia untuk hidup secara setara dan mampu berpartisipasi secara aktif sebagai agen pembangunan.
Lanjut Clint Prinsip-prinsip inklusifitas sesungguhnya telah muncul dalam tatanan masyarakat kita, semangat dan nilai-nilai bhinneka tunggal ika, kegotong royongan, tepo saliro, tenggang rasa, serta toleransi sebagaimana yang tumbuh dan diajarkan oleh leluhur masyarakat bangsa kita sesungguhnya dapat diartikan sebagai bagian dari masyarakat inklusif. Maka sangat diharapkan STIPAS Keuskupan Agung Kupang harus menjadi penggerak Inklisivitas dan Aksesibilitas dalam Masyarakat Majemuk.
Prof Fransiskus Bustan dalam pemaparan menegaskan dalam konteks NTT masih kita temukan kurangnya perhargaan terhadap perempuan hal ini kita temukan dalam hal perkerjaan.
Lanjut Prof. Bustan Tentu hal ini juga kita temukan dalam dunia pendidikan, begitu banyak pengembangan yang tidak ramah terhadap lingkungan dan kebutuhan disabilitas. Menciptakan suatu kondisi yang ramah terhadap penyandang Disabilitas sebagai bentuk pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas untuk mendapatkan fasilitas publik.
Sementara itu Dr. Maxi Un Bria dalam pemaparan menjelaskan mkerjasama Diplomat Amerika Serikat dan STIPAS Keuskupan Agung Kupang mau menegaskan bahwa dengan kegiatan seminar internasional memberi banyak pandangan terkait Inklisivitas dan Aksesibilitas dalam Masyarakat majemuk.
Lanjut Ketua Imam Projo Indonesia STIPAS Keuskupan Agung Kupang menjadi miniatur keberagaman dengan jumlah mahasiswa 498 yang menyandang disabilitas 4 mahasiswa difabel,mereka mendapat kemudahan dalam hal proposal, skripsi, bahkan kuliah di kelas.